LAMPUNG77.com – Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Lampung, M Irwan Nasution merespons adanya kebijakan pembatasan study tour yang dilakukan sejumlah daerah buntut kecelakaan maut bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Irwan menyampaikan keprihatinannya atas insiden kecelakaan tersebut. Menurutnya, musibah itu dapat dijadikan pelajaran agar kegiatan study tour sekolah dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan berbagai hal, termasuk soal sisi keamanan dan kelayakan transportasi, serta efektifitas kegiatan karya wisata tersebut.
“Yang pertama tentu kita merasa prihatin ya atas musibah tersebut. Ini jadi pelajaran agar ke depan kegiatan study tour lebih memperhatikan faktor keamanan dan kelayakan transportasi. Selain itu juga, bagaimana agar karya wisata yang dilakukan dapat benar-benar efektif untuk pembelajaran atau edukasi kepada para siswa,” kata Irwan, saat dihubungi Lampung77.com, Kamis (16/5/2024).
Baca Juga: Sandiaga Uno: Bukan Study Tour-nya Diperketat, Melainkan Kelayakan Kendaraan
Terkait adanya pembatasan study tour yang dilakukan sejumlah daerah, Irwan menilai kebijakan tersebut hendaknya tak dilakukan dengan terburu-buru. Namun, jika pun harus tetap dilakukan pembatasan, Irwan mendorong agar kegiatan study tour dapat dilakukan di wilayah dalam kota.
Irwan mencontohkan, di Provinsi Lampung, seperti Kota Bandar Lampung, kaya akan potensi wisata, baik itu wisata sejarah hingga wisata buatan yang sarat edukasi.
Dan selama ini, lanjut Irwan, destinasi wisata seperti yang ada di Kota Bandar Lampung, juga menjadi tujuan wisata masyarakat dari luar daerah dan bahkan mancanegara.
“Jadi saya rasa bisa memanfaatkan potensi wisata yang ada di daerah. Seperti di Kota Bandar Lampung, milsalnya, banyak orang yang datang berkunjung karena potensi wisatanya yang outdoor dan juga sarat edukasi. Nah, masyarakat di Kota Bandar Lampung, tentunya bisa menggunakan dan memanfaatkan pariwisata yang ada di dalam kota,” ungkap Irwan.
Sektor Terdampak
Irwan juga mengingatkan adanya pembatasan kegiatan study tour tersebut berpotensi terdampak ke sejumlah sektor. Di antaranya, UMKM, kuliner, oleh-oleh, jasa transportasi, travel agent, akomodasi dan penginapan, hingga destinasi wisata.
“Pemgaruhnya tentu bisa berdampak kepada terganggunya perputaran ekonomi di dunia usaha, khususnya di sektor-sektor tersebut. Dan saya rasa ini juga perlu menjadi pertimbangan untuk menentukan kebijakan terkait kegiatan study tour ini,” pungkas Irwan yang juga merupakan Koordinator Wilayah Sumatera dan Kalimantan Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Imdoneaia (PKBSI)
Baca Juga: Potret Taman Satwa Lembah Hijau, Wisata Edukasi Berkonsep Modern Zoo di Lampung
Yar/P1)