Lampung77.com – Ratusan hektare lahan sawah di Lampung Timur terendam banjir. Akibatnya, meski masa tanam sudah dimulai, para petani sementara ini belum bisa menanam padi.
Korwil Pertanian Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Joko mengatakan ada sekitar 50 hektare sawah di Desa Teluk Dalem dan 100 hektare sawah di Desa Kebondamar Kecamatan Mataram Baru hingga 7 hari masih tergenang air.
Menurut Joko, lahan sawah di Desa Teluk Dalem tergenang banjir karena luapan sungai dari Way Jepara, sementara sawah di Kebondamar terendam akibat luapan aliran sungai Way Curup.
“Dan saat tergenang air, kedua areal sawah tersebut tak bisa secepatnya surut karena dua aliran sungai itu telah mengalami pendangkalan sehingga debit air tidak bisa leluasa ke Hilir,” kata Joko, saat meninjau areal sawah yang terendam banjir bersama Kelompok Tani di Desa Teluk Dalem, Jumat (28/1/2022).
Korwil Pengairan Irigasi Way Curup, Ikhsanudin membenarkan jika banyak sungai alam aliran dari irigasi Way Curup yang mengalami pendangkalan dan berakibat menggenangi areal sawah petani jika curah hujan tinggi seperti saat ini.
“Dan hal tersebut (sawah terendam banjir) terjadi setiap tahun,” kata Ikhsanudin.
Ia juga menyebut, ada sekitar 200 hektare lahan sawah yang masih tergenang air di Desa Karanganyar, Labuhan Maringgai, yang berlokasi di antara Sungai Way Jepara dan Way Curup.
“Kedua aliran sungai tersebut memang perlu di normalisasi atau pendalaman kembali,” ujarnya.
Baca Juga: Hujan-Angin Kencang Kembali Landa Lampung Timur, Sejumlah Rumah Warga Rusak
Hal senada disampaikan Korwil Irigasi Way Jepara, Tukiman. Ia mengungkapkan, sejak dibangun, aliran sungai Way Jepara hingga ke hulu mengalami pendangkalan.
“Akibatnya jika hujan tinggi air malah menggenangi sawah karena air sungai tak bisa ke hilir,” kata Tukiman, ketika ditemui di Kantor Irigasi Way Jepara, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga: Tak Ada Jembatan, Warga Pesawaran Lampung Gotong Jenazah Seberangi Sungai
(Andono/Yar/P1)