Lampung77.com – Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung mempromosikan sejumlah produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam pameran Hao Mart di Singapura.
Pengenalan produk UMKM melalui business matching ini digelar KBRI di Singapura, sejak Rabu (13/4/2022) lalu. Business matching ini bekerjasama dengan Hao Trade Partners. Di mana, mitra perdagangan internasional ini memiliki jaringan minimarket sampai 50 outlet yang tersebar di Singapura.
“Hao ini merupakan hub pendistribusian produk-produk makanan halal di ASEAN. Hipmi Lampung membawa berbagai produk-produk unggulan Lampung untuk nantinya dapat dipasarkan di ASEAN,” kata Ahmad Giri Akbar, Ketua BPD Hipmi Lampung, saat dihubungi, Jumat (15/4/2022).
Giri menyebutkan sejumlah produk unggulan UMKM Lampung yang dipromosikan saat pameran Hao Mart itu diantaranya berupa produk olahan jamu, keripik kulit ikan, kopi, keripik pisang, hingga sirup jeruk.
“Produk-produk UMKM yang kita bawa ini berasal dari sejumlah daerah seperti Bandar Lampung, Way Kanan, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan lainnya,” kata Giri.
Sementara itu, Ketua Bidang Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan UMKM Hipmi Lampung, Yuke Elvandari mengatakan produk-produk UMKM Lampung yang dibawa ke Hao Mart di Singapura tersebut mendapat banyak perhatian.
Menurutnya, hal ini bisa berdampak positif dalam upaya pemasaran produk-produk unggulan UMKM Lampung di Singapura maupun di pasar ASEAN.
“Sebenarnya produk kita ini ternyata sudah punya hati dengan pasar di Singapura. Banyak mereka yang interest (dengan produk UMKM Lampung),” kata Yuke.
“Appreciate mereka saat melihat produk-produk Lampung. Ini tentunya kita bisa follow-up agar produk-produk unggulan Lampung bisa kita pasarkan sampai ke luar Indonesia,” lanjut Yuke.
Yuke menambahkan saat silatuhrami bersama Dubes Indonesia di KBRI Singapura, ada sejumlah poin yang menjadi catatan agar produk UMKM dapat dipasarkan di Singapura maupun pasar ASEAN.
“Seperti faktor packaging (kemasan), kemudian kandungan produk seperti tertera kandungan nutrisinya. Misalnya, keripik pisang itu kan belum ada kandung nutrisi, seperti protein, karbohidrat. Hal-hal seperti ini sangat penting sebenarnya untuk pasar di sana (Singapura),” ungkap Yuke.
“Ini yang nantinya akan kita sampaikan ke UMKM untuk memperbaiki produknya. Ya, pelan-pelan akan kita benerin. Selain itu, teman-teman UMKM ini juga kan seringkali keterbatasan akses dalam memasarkan produknya. Disinilah peran Hipmi untuk fasilitasi UMKM,” pungkasnya.
(Yar/P1)