Lampung77.com – Minyak goreng masih langka dan mahal di Lampung Timur. Kondisi ini membuat pelaku UMKM kesulitan.
Mereka mengaku meski terkadang mendapatkan minyak goreng, namun masih harus membelinya di atas harga yang telah ditentukan Pemerintah atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu/liter.
“Masih sulit mendapatkan di pasaran. Kadang kalau dapat itu beli kemasan harganya di atas Rp 20 ribu per liter,” kata Mukhoiri, pelaku UMKM keripik singkong di Desa Teluk Dalem, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Selasa (8/3/2022).
Mukhoiri mengatakan untuk produksi usahanya tersebut, dalam sehari membutuhkan hingga 50 liter minyak goreng. Dia menyebutkan sesekali terpaksa harus berhenti produksi karena tidak mendapatkan minyak goreng.
“Saya heran, katanya pemerintah kan terus melakukan operasi pasar dan memberikan kepastian keberadaan dan harga minyak goreng, tapi faktanya di lapangan kami masih kebingungan,” keluhnya.
“Kalau sampai kelamaan nggak dapat, bahan baku seperti singkong terpaksa kita buang karena sudah membusuk,” lanjutnya.
Baca Juga: Catat! Menteri Perdagangan Pastikan Distribusi Kilat Minyak Goreng di Lampung
Keluhan serupa juga disampaikan pelaku usaha kerupuk ikan di Labuhan Maringgai dan penjual gorengan di Sekitar Lapangan Sribhawono. Mereka mengaku saat ini masih sering kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Saya masih beli Rp 23 ribu per liter, carinya juga masih susah,” kata Muslim, pedagang kerupuk, warga Desa Muara Gading Mas, Labuhan Maringgai.
Baca Juga: OP di Lamtim, Pernyataan Gubernur Lampung Soal Minyak Goreng Bikin Lega
Baca Juga: 345,6 Ribu Liter Minyak Goreng Tersimpan di Gudang CV Sinar Laut Bandar Lampung
(Andono/Yar/P1)