Lampung77.com
Jumat, 15 Agustus 2025
  • Headline
  • Terpopuler
  • Wisata
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sepak Bola
  • Entertainment
  • Indeks
No Result
View All Result
Lampung77.com
  • Headline
  • Terpopuler
  • Wisata
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sepak Bola
  • Entertainment
  • Indeks
Lampung77.com
No Result
View All Result
  • Terpopuler
  • Headline
  • Politik
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Sepak Bola
  • Olahraga
  • Hikmah
  • Sosok
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Galery Foto
  • Indeks
Home Ekonomi

Mengenal Kahut Siger Bori, UMKM Binaan BRI Berkembang Pesat Pakai Teknik Ecoprint

Lampung77
Sabtu, 7 Desember 2024
in Ekonomi, Headline, Lampung
A A
Kahut Siger Bori UMKM Binaan BRI

Kahut Siger Bori, UMKM binaan BRI yang memakai teknik ecoprint. (Foto: Istimewa)

Advertisement

LAMPUNG77.com – Bagi para pecinta fashion di Lampung, nama Kahut Siger Bori tentunya sudah tidak asing. Ya, usaha fashion yang satu ini mempunyai ciri khas tersendiri dengan menggunakan bahan-bahan alami untuk membuat motif dan pewarnaan.

Kahut Siger Bori berhasil mencuri perhatian dengan produknya yang unik dan ramah lingkungan. Usaha fashion ini merupakan brand lokal asal Lampung yang berdiri sejak 2018.

Owner Kahut Siger Bori, Anggraeni Kumala Sari, mengatakan dirinya mengusung teknik ecoprint dalam setiap produknya.

Sejarah Kahut Siger Bori bermula saat munculnya kesadaran Anggraeni bahwa bisnis fashion sangat berdampak pada pencemaran lingkungan.

Anggraeni pun kemudian ingin mencoba sesuatu yang baru dalam usaha fashionnya dengan penggunaan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.

“Awalnya saya punya usaha bordir di Jawa Tengah, dan saya sering berpindah-pindah karena mengikuti suami yang tugasnya berpindah-pindah. Tapi saya tidak bisa lepas dari usaha kriya dan wastra. Selama itu saya selalu memakai bahan-bahan sintetis,” kata Anggraeni, dalam keterangannya, Sabtu (7/12/2024).

“Kemudian saya mendapat informasi bahwa fashion itu adalah pencemar terbesar di dunia selain plastik. Akhirnya saya pikir harus menggunakan bahan-bahan alami tetapi, maka saya mempelajari dan mencari-cari, akhirnya saya bertemu dengan teknik pewarna alami ecoprint,” lanjutnya.

Ia menungkapkan ecoprint adalah teknik mencetak atau mewarnai kain dengan menggunakan daun, bunga, kulit kayu, dan sebagainya. Hal itu membuat setiap produk Kahut Siger Bori memiliki keunikan tersendiri dan berpotensi menjadi salah satu brand lokal yang diakui di dalam negeri.

Namun, pembuatan ecoprint tidaklah mudah karena ada banyak faktor yang harus diperhatikan agar kain yang diwarnai dan diberi motif tidak gagal.

“Yang pertama kita harus memakai dedaunan yang memiliki tanin atau zat pewarna yang kuat. Kemudian kelembaban udara, PH air sangat berpengaruh. Jadi satu rumah produksi dengan rumah produksi yang lain pasti akan menghasilkan hasil yang berbeda,” jelasnya.

Anggraeni mengatakan bahwa nama Kahut Siger Bori diambil dari bahasa Lampung Pesisir. Kahut yang artinya sayang, Siger artinya mahkota wanita, dan Bori diambil dari nama teknik pembuatannya shibori.

Ia mengaku awal berdirinya Kahut Siger Bori tidaklah mudah. Karena modalnya terbatas dan langsung terdampak pandemi covid-19 di awal 2020 lalu.

“Kami tumbuh dan besar di era pandemi, jadi ketika masa pandemi itu memang ada insentif-insentif dari pemerintah untuk lebih memperhatikan UKM agar tetap bisa bertumbuh,” jelasnya.

Support BRI

Anggraeni menyebut Kahut Siger Bori mendapat banyak support dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Support itu sangat besar dampaknya bagi kemajuan usahanya.

“Banyak insentif yang diberikan kepada kami baik kemudian kemudahan mengurus perizinan maupun kesempatan-kesempatan. Alhamdulillah kami merupakan binaan dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI,” ujarnya.

“Jadi saya ini banyak disupport oleh BRI dalam hal pemasaran, kemudian banyak pelatihan-pelatihan juga dari BRI. Juga sekalian untuk promosi terutama kalau UKM itu kan yang dibutuhkan di mana kita bisa memperluas pasar. Kami itu sering sekali diajak oleh BRI untuk untuk ikut pameran-pameran skala nasional,” lanjut Anggraeni.

Dengan bantuan itu, Anggraeni menyebut dampak ekonominya sangat besar. Bahkan saat ikut satu event hanya dua hari, pendapatannya bisa setara dengan omset sebulan.

“Ya otomatis juga pemasukan kita omset, kita ketika pameran itu dalam waktu 2 hari bisa setara dengan hasil yang didapat dalam sebulan,” kata Anggraeni.

Perjuangan untuk Kahut Siger Bori kini telah menuai keberhasilan. Awalnya usaha ini dibuka hanya dengan modal yang sangat minim, tidak lebih dari Rp500 ribu untuk membeli 10 meter kain. Kemudian untuk peralatan yang dibutuhkan hanya memakai peralatan masak seperti panci dan kompor bekas dari dapur yang sudah tidak terpakai.

Kini, berbagai produk Kahut Siger Bori tak hanya digemari di wilayah Lampung tapi juga di berbagai daerah lainnya.

(Rls/P10)

Tag BRIKahut Siger BoriUMKM

BERITA TERKAIT

BRI Bandar Lampung

BRI Investigasi Dugaan Penipuan Pinjaman Bank di Bandar Lampung

Selasa, 16 Juli 2024
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika

Polda Lampung Jamin Keamanan Berinvestasi

Selasa, 14 Mei 2024
Kunjungan BRI ke PWI Lampung

PWI Lampung-BRI Kolaborasi Kegiatan Bakti Sosial

Rabu, 5 April 2023
Abdul Hakim

Anggota DPD RI Abdul Hakim Dialog Bareng Pegiat UMKM di Lampung Tengah

Sabtu, 1 Januari 2022
Lihat Selanjutnya

TERKINI

Cuaca Lampung Terasa Dingin Akhir-akhir Ini, Apa Penyebabnya?

Harga Emas 24 Karat di Bandar Lampung Tumbang Lagi Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025

Harga Tiket Masuk dan Fasilitas Wisata Lembah Hijau Lampung, Worth It Banget!

Info Cuaca BMKG, 13 Wilayah Lampung Diguyur Hujan Lebat Hujan Hari Ini

Pelaku Pembunuhan Sadis Kakek di Mesuji Lampung Ditangkap

Lihat Selanjutnya
Lampung77.com

© 2025 Lampung77.com

  • Tentang Kami
  • Media Siber

Tetap Terhubung

No Result
View All Result
  • Terpopuler
  • Headline
  • Politik
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Sepak Bola
  • Olahraga
  • Hikmah
  • Sosok
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Galery Foto
  • Indeks

© 2025 Lampung77.com