Lampung77.com – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mendorong pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan penyuluh.
Sudin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Lampung ini mengatakan bahwa para petani dan penyuluh adalah ujung tombak dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Tanah Air.
“Petani itu bagaikan malaikat. Coba bayangkan kalau petani mogok? mau makan apa kita. Kemudian, petaninya gitu-gitu saja, lalu penyuluhnya mogok juga, wah tambah repot nanti. Jadi ayo kita bahu-membahu membangun pertanian,” kata Sudin, saat acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Ketapang, Lampung Selatan, Sabtu (26/2/2022).
Sudin juga mendorong pemerintah memberikan perhatian lebih kepada para penyuluh, mulai dari gaji yang sepadan hingga pemberian fasilitas kendaraan.
“Saya selalu bicara, tolong pikirkan penyuluh di lapangan. Penyuluh ini disuruh kumpulkan RDKK, disuruh ini disuruh itu, gajinya cukup nggak? Maka saya katakan, jangan nyuruh saja, tunjangan dinaikan,” ujar Sudin, yang sontak disambut tepuk tangan para petani dan penyuluh yang menjadi peserta bimtek tersebut.
“Saya juga komplain kepada kementerian perihal fasilitas kendaraan bermotor untuk penyuluh. Setahu saya, terakhir itu 2010 atau 2011. Kalau nggak salah setelah itu tidak ada lagi pengadaan kendaraan bermotor untuk penyuluh. Ini yang sangat saya sayangkan, kenapa? masa mau beri penyuluhan, pelatihan, fasilitasnya nggak ada. Jadi, kalau penyuluhnya mau disuruh kerjanya giat, ya sesuaikanlah pemasukan dan fasilitasnya,” lanjut Sudin.
Baca Juga: Ketua Komisi IV DPR Sudin Minta Kementan Evaluasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi
Penyuluhan Tanam Kedelai
Dalam kesempatan itu, Sudin juga meminta kepada para penyuluh agar dapat memberikan penyuluhan kepada para petani untuk tanam kedelai.
Sudin menyebutkan bahwa saat ini, mayoritas atau sekitar 90 persen kebutuhan kedelai di Tanah Air dipenuhi dari hasil impor.
“Cuma tolong para penyuluh, negara kita sedang kesulitan, tolong bantulah. Bantu untuk program tanam kedelai. Nanti bibitnya bisa kita bantu. Tolong bantu beri penyuluhan tanam kedelai,” kata Sudin.
“Karena apa? kita ini mungkin setiap hari di rumah makan tempe sama tahu. Tapi 90 persen kedelainya impor dari Amerika, Brazil dan Argentina. Sekarang harganya (kedelai impor) mencapai Rp 13.500/kg, ini kan yang kasian para perajin tempenya dan juga ibu-ibu,” lanjut Sudin.
Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Perajin Tempe di Lampung Timur Terpaksa Perkecil Ukuran
Dalam bimtek tersebut, Sudin juga mengingatkan kepada para petani dan penyuluh untuk mengikuti kegiatan itu dengan bersungguh-sungguh. Sehingga, pengetahuan yang didapat bisa bermanfaat dalam peningkatan produksi dan kesejahteraan para petani maupun penyuluh.
“Saya berharap, bimtek hari ini untuk petani dan penyuluh berjalan dengan lancar. Tujuan kita adalah memperbaiki taraf hidup para petani dan juga para penyuluh,” pungkasnya.
Baca Juga: Bagikan Alsintan di Lampung, Sudin Ungkap Produksi Kedelai Nasional Rendah
(Yar/P1)