LAMPUNG77.com – Pengacara asal Lampung, Putri Maya Rumanti, menjadi salah satu pemain dalam film horor Danyang Wingit Jumat Kliwon. Film ini sudah mulai tayang di bioskop dan langsung mencuri perhatian karena memadukan teror supernatural dengan mitos budaya Jawa yang jarang diangkat.
Kehadiran Putri dalam film ini menjadi sorotan tersendiri, terutama setelah ia mengungkap riset panjang dan temuan mengejutkan yang menjadi dasar pembuatan film tersebut.
Dalam pemutaran Film di Bandar Lampung, Jumat (21/11/2025), Putri Maya Rumanti membeberkan bahwa cerita Danyang Wingit Jumat Kliwon bukan sekadar karangan fiksi.
Tim produksi menelusuri kisahnya hingga ke lereng Gunung Merbabu, tempat mereka menemukan kisah tentang wayang kulit yang dibuat dari kulit manusia—sebuah praktik gelap yang menjadi inti cerita film.
“Film ini mengangkat budaya Jawa yang benar-benar punya rekam cerita. Selama setahun, tim menelusuri sumbernya dan menemukan adanya wayang dari kulit manusia. Kami bahkan mendapat izin untuk mempelajari ritualnya,” kata Putri, dalam keterangannya.
Peran Tantangan: Sinden yang Dipersiapkan sebagai Tumbal
Awalnya dikenal sebagai pengacara, Putri mengaku peran di genre horor bukan bagian dari rencananya. Namun, ia mengambil kesempatan ini karena tertarik mendalami mitos dan praktik budaya yang melatarbelakangi cerita film.
“Ini bukan peralihan profesi. Saya menerima peran karena rasa penasaran terhadap dunia mistis,” ucapnya.
Dalam film ini, Putri memerankan Bintari, seorang sinden yang terjebak dalam rencana ritual terlarang yang dijalankan Ki Mangun Suroto—dalang yang terobsesi memperoleh kesaktian.
Ia menyebut peran sinden ini menjadi tantangan tersendiri karena karakter tersebut masuk dalam skenario sebagai calon tumbal.
“Saya berperan sebagai sinden yang dipersiapkan sebagai tumbal agar dalangnya mendapatkan kekuatan. Itu tantangan besar buat saya,” jelasnya.
Horor yang Menyimpan Pesan Budaya
Menurut Putri, film ini tidak hanya menawarkan teror, tetapi menyisipkan pesan moral yang kuat.
“Horornya punya ciri khas karena membawa budaya Jawa. Ada pesan penting bagi penonton: jangan mudah percaya kepada siapa pun,” katanya.
Ia juga menilai film ini bisa dinikmati berbagai kalangan karena tidak sekadar mengeksploitasi ketakutan, melainkan menghadirkan budaya sebagai inti cerita.
Kolaborasi Aktor dan Atmosfer Jawa Klasik
Film Danyang Wingit Jumat Kliwon disutradarai Agus Riyanto dan dibintangi oleh Celine Evangelista, Fajar Nugra, Whani Darmawan, Djenar Maesa Ayu, serta Putri Maya Rumanti.
Film ini menggambarkan perjalanan gelap Ki Mangun Suroto yang menggunakan wayang kulit dari kulit manusia sebagai bagian dari ritual ilmu hitam dalam usahanya memperoleh keabadian.
Keberadaan Citra (Celine Evangelista) dan Bara (Fajar Nugra) menjadi poros cerita yang membawa penonton masuk ke dalam dunia penuh teror, suara gamelan misterius, hingga deretan penghuni padepokan yang menghilang tanpa jejak.
Dengan latar budaya Jawa yang kental dan riset mendalam yang diungkap Putri Maya Rumanti, “Danyang Wingit Jumat Kliwon” menempatkan dirinya sebagai film horor lokal yang menawarkan cerita kuat, atmosfer mencekam, dan pesan yang relevan bagi penonton.
Baca Juga: Profil Feby Annisa dan Irene Garcia, Finalis Puteri Indonesia 2022 dari Lampung
(Rls/Yar/P1)
