LAMPUNG77.com – Banjir rob disertai cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang melanda wilayah Pesisir Pantai Lampung Timur. Sejumlah fasilitas milik warga yang berada di kawasan sepanjang garis pantai dari Kecamatan Pasir Sakti hingga Kecamatan Labuhan Maringgai, porak poranda, Selasa (7/10/2025).
Informasi yang diperoleh Lampung77.com, banjir rob akibat air laut pasang itu merendam permukiman warga di Desa Muara Gading Mas, Bandar Negeri, Kecamatan Labuhan Maringgai dan Desa Pasir Sakti, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur.
“Disini air laut masuk ke permukiman warga setinggi lutut orang dewasa. Merusak fasilitas kapal para nelayan sehingga aktivitas melaut terhenti,” kata Tarmidi, warga Desa Muara Gading Mas.
Baca Juga: Curah Hujan di Lampung Oktober 2025 Menengah-Tinggi, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem!
Menurutnya, banjir rob dan cuaca ekstrem tersebut juga merusak fasilitas wisata pantai Kerang Mas. Kerugian akibat peristiwa ini ditaksi mencapai ratusan juta rupiah.
Kerusakan serupa akibat fenomena alam itu juga terjadi di sekitar pesisir pantai Desa Bandar Negeri, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Fasilitas di kawasan pantai Cemara Indah dan warung milik para pedagang rusak parah.
“Tidak hanya itu, banyak lokasi pertambakan sempat terendam air laut yang pasang. Jaringan intalasi listrik juga rusak karena tertimpa pohon tumbang, sementara aktivitas wisata di sekitar pantai mandek lantaran banyak gazebo yang roboh,” kata Novianto, pengelola pantai tersebut.
Menurut Novianto, warga sekitar sangat mengkhawatirkan fenomena cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sementara itu, Kepala BPBD Lampung Timur, Tabrani Hasyim menyebutkan akibat banjir rob tersebut setidaknya ada 10 rumah warga terendam air setinggi lutut orang dewasa di Desa Pasir Sakti, Kecamatan Pasir Sakti.
Menurutnya, meski pasang air laut telah surut, pihaknya masih terus memantau lokasi dan melakukan pendistribusian bantuan logistik untuk warga yang terdampak.
Baca Juga: BMKG: Gelombang Tinggi Capai 4 Meter Berpotensi Landa Perairan Lampung 4-7 Oktober 2025
(And/P1)