LAMPUNG77.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan kenaikan jumlah penumpang kapal feri selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025 pada 13 lintasan terpantau nasional.
ASDP memprediksi jumlah trip naik 14,3% menjadi 14.975 trip dengan jumlah penumpang naik 4,1% menjadi 3 juta orang, dan jumlah kendaraan naik 7,1% menjadi 769 ribu unit kendaraan. Sedangkan kenaikan terbesar pada kendaraan roda dua sebesar 9,5% dan roda empat kendaraan kecil sebesar 9,2%.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi secara intensif dengan stakeholder terkait.
“Untuk mendukung kesiapan angkutan Nataru tahun ini, kami telah melakukan rapat koordinasi bersama dengan mitra ASDP. Harapannya tentu agar penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman,” kata Heru, dalam keterangannya saat Konferensi Pers PELNI, PELINDO dan ASDP di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (19/12/2024).
Ia menyebutkan untuk pergerakan puncak libur Natal diprediksi akan terjadi pada 22-23 Desember 2024. Sedangkan puncak libur Tahun Baru diprediksi pada 30-31 Desember 2024 dan arus balik pada 1-2 Januari 2025.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menambahkan kesiapan infrastruktur serta sarana dan prasarana, baik di pelabuhan maupun kapal.
“Pada lintasan utama Merak-Bakauheni, sebanyak 28 kapal akan beroperasi setiap hari dalam kondisi normal, meningkat menjadi 32 kapal saat puncak arus terjadi. Sementara itu, di lintasan Ketapang-Gilimanuk, 28 kapal akan beroperasi setiap hari dalam kondisi normal dan meningkat menjadi 34 kapal saat puncak arus,” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa ASDP telah meningkatkan kapasitas parkir di beberapa pelabuhan utama, seperti Pelabuhan Merak dengan integrasi ke Pelabuhan Indah Kiat yang menambah kapasitas hingga 500 kendaraan kecil, serta Pelabuhan Ketapang melalui pemanfaatan Dermaga Bulusan yang menambah kapasitas hingga 400 kendaraan kecil.
Potensi Cuaca Ekstrem
Heru Widodo menegaskan ASDP memberikan perhatian khusus terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru. ASDP telah berkoordinasi dengan BMKG, KSOP, dan stakeholder terkait untuk memantau kondisi cuaca secara berkala.
Heru menambahkan, kepada pengguna jasa agar selalu memperhatikan kondisi fisik dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan.
“ASDP berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dengan memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan bagi seluruh pengguna jasa,” pungkasnya.
Perhatian khusus ASDP terhadap potensi cuaca ekstrem, juga sejalan dengan fokus Staf Khusus I Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
“Kondisi iklim saat ini cukup menjadi hambatan, hujan, angin dan cuaca akan berdampak terhadap pola-pola penyeberangan. Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, bagaimana masyarakat harus lancar dan aman melaksanakan liburan di momentum Nataru ini,” ujarnya.
Arya juga mengungkapkan bahwa tren mudik saat ini, masyarakat Indonesia cenderung berkendara dengan kendaraan pribadi yang mengakibatkan perkiraan volume kendaraan akan terus meningkat. Sehingga, BUMN harus siap menghadapi kemungkinan lonjakan arus agar menjaga penyeberangan tetap berjalan aman dan nyaman.
Baca Juga: Optimalisasi Digital, Strategi ASDP Hadirkan Layanan Prima Nataru
(Rls/P1)