Lampung77.com
Jumat, 1 Agustus 2025
  • Headline
  • Terpopuler
  • Wisata
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sepak Bola
  • Entertainment
  • Indeks
No Result
View All Result
Lampung77.com
  • Headline
  • Terpopuler
  • Wisata
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sepak Bola
  • Entertainment
  • Indeks
Lampung77.com
No Result
View All Result
  • Terpopuler
  • Headline
  • Politik
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Sepak Bola
  • Olahraga
  • Hikmah
  • Sosok
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Galery Foto
  • Indeks
Home Headline

Kasus Kekerasan Seksual Anak di Lamteng Ibarat Gunung Es, Begini Saran Ketua LPA Eko Yuono

Lampung77
Selasa, 18 Juli 2023
in Headline, Hukum & Kriminal, Lampung
A A
Ketua LPA Lampung Tengah Eko Yuono

Ketua LPA Lampung Tengah, Eko Yuono. (Foto: Istimewa)

LAMPUNG77.COM – Jumlah kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Lampung Tengah (Lamteng) terus meningkat.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lampung Tengah, Eko Yuono bahkan menyebut kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Lamteng ibarat fenomena gunung es dimana jumlah kasus yang terjadi sebenarnya disinyalir lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Eko Yuono menyebutkan hingga pertengahan Juli 2023, jumlah kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Lampung Tengah tercatat sebanyak 67 kasus. Jumlah ini disebutnya meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga:
121 Kasus Pencabulan Anak Terjadi di Lamteng, 31 Korban Hamil, 4 Hubungan Sedarah

“Sampai hari ini sudah ada 67 kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Lampung Tengah. Dibandingkan tahun kemarin, ada peningkatan hampir 10 persen,” kata Eko Yuono, kepada Lampung77.com, Selasa (18/7/2023).

Eko mengungkapkan dari 67 kasus tersebut, tidak ada kasus inses atau hubungan sedarah. Sedangkan kasus yang paling mencolok sejauh ini yaitu kasus dua ayah tiri yang menggauli anak gadis berusia 17 tahun.

Baca Juga:
Pilu, Gadis 17 Tahun di Lampung Dicabuli 2 Ayah Tiri

“Kasus yang paling mencolok adalah kasus bapak tiri dan mantan bapak tiri yang menggauli anak tirinya selama bertahun-tahun yang terungkap pada pertengahan Juni 2023 kemarin. Untuk kasus insen alhamdulillah nihil, mudah-mudahan nggak ada,” ujarnya.

Ibarat Fenomena Gunung Es

Eko mengatakan dari tahun ke tahun, kasus kejehatan seksual pada anak dan perempuan yang terungkap di Lampung Tengah makin mengkhawatirkan. Ia bahkan mensinyalir kasus ini ibarat fenomena gunung es, dimana kasus yang terjadi sebenarnya lebih tinggi dari yang dilaporkan.

“Angka kejahatan seksual di Lampung Tengah sudah sangat mengkhawatirkan, sudah seperti ibarat gunung es,” ujarnya.

“Kejahatan seksual ini masuk kategori kejahatan yang luar biasa atau ektra ordinary cream. Sebab itu, penanganannya pun juga harus luar biasa, termasuk pencegahanya pun juga harus luar biasa. Kalau dari tahun ke tahun penanganan dari pemerintah cuma biasa-biasa saja, maka akan menjadi bom waktu di kemudian hari,” lanjut Eko.

Eko mengatakan sejauh ini pihaknya sudah berupaya maksimal dalam melakukan pencegahan kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan tersebut.

“Upaya LPA Lampung Tengah menggandeng semua lini dari hulu sampai hilir, tapi Yo berat kalau kita bergerak sendiri. Kita sudah kampanye di medsos dan memberikan edukasi ke sekolah-sekolah, juga ke masyarakat, tapi masih jauh panggang dari api,” ungkap Eko.

“Ada 310 kampung dan kelurahan serta 28 kecamatan di Lampung Tengah, ada ribuan sekolah, nggak mungkin kami bisa menjangkau semuanya dengan kekuatan yang kami miliki,” lanjutnya.

Eko menyebutkan dibutuhkan anggaran yang sangat besar setidaknya sekitar Rp 5 miliar untuk bisa menjangkau seluruh kampung di Lampung Tengah guna menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait perlindungan terhadap anak-anak dan perempuan dari ancaman kekerasan seksual ini.

Eko Yuono pun menyarankan agar setiap desa dapat menyisihkan anggaran dari dana desa dalam penanganan persoalan kekerasan seksual pada anak dan perempuan ini.

“Butuh anggaran besar paling enggak Rp 5 miliar untuk bisa menjangkau semua kampung. Sebenarnya, pemerintah nggak perlu pusing-pusing mengeluarkan anggaran, cukup pakai dana Desa (ADD) Permendes No 17 tahun 2018. Sudah jelas mengatur bahwa ADD bisa untuk promosi hak-hak anak dan perlindungan anak,” ujar Eko Yuono.

“Kalau misalnya setiap kampung bisa menganggarkan Rp 50 juta saja per tahun dikalikan 300 kampung, saya kira bisa menurunkan angka kejahatan seksual di Lampung Tengah yang sudah sangat mengkhawatirkan seperti gunung es ini. Tinggal pemerintah kabupaten, kecamatan, dan kampung, mau apa enggak?” pungkas Eko Yuono.

Baca Juga:
Ngeri, 137 Kasus Pencabulan Anak Terjadi di Lampung Tengah

(Yar/P1)

Tag Kasus Kekerasan Seksual AnakLampung TengahLPA Lampung TengahPencabulan di Lampung Tengah

BERITA TERKAIT

Ditangkap Polisi

Pencuri Uang Agen BRILink Rp 50 Juta Ditangkap Polisi

Minggu, 20 Juli 2025
Ditangkap Polisi

Pencuri Ngaku Punya Ilmu Menghilang Ditangkap Polisi di Lampung

Sabtu, 12 Juli 2025
Senjata Tajam

Dendam Berujung Maut, Pria Tewas Dibacok Tetangga di Jembatan Lampung Tengah

Kamis, 10 Juli 2025
Asusila

Setubuhi Siswi SMA Berkali-kali, Pria di Lampung Ditangkap Polisi

Minggu, 25 Mei 2025
Lihat Selanjutnya

TERKINI

Jembatan Penghubung Antar Pekon di Tanggamus Ambruk, Warga Jalan Kaki Susuri Sungai

Kata Kapolres Lampung Timur Soal Penyelidikan Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini

DTLF Djarum Foundation Redam Jejak Karbon di Tol Lampung-Palembang, Tanam 23 Ribu Trembesi!

Menteri P2MI Launching 20 Desa Migran Emas di Lampung Timur

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Terapung di Sungai Natar Lampung Selatan

Lihat Selanjutnya
Lampung77.com

© 2025 Lampung77.com

  • Tentang Kami
  • Media Siber

Tetap Terhubung

No Result
View All Result
  • Terpopuler
  • Headline
  • Politik
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Sepak Bola
  • Olahraga
  • Hikmah
  • Sosok
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Galery Foto
  • Indeks

© 2025 Lampung77.com